Meriahnya Malam Puncak IIQ Fest 2025: Kolaborasi Kreativitas dan Spiritualitas Mahasiswa


Malam itu, halaman Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta berubah menjadi panggung megah yang memadukan seni, budaya, dan nilai-nilai keislaman dalam gelaran IIQ Fest 2025. Ribuan mahasiswa, dosen, dan tamu undangan memadati area acara sejak sore hari, tak sabar menyaksikan rangkaian pertunjukan spektakuler yang telah dipersiapkan selama berbulan-bulan. Cahaya lampu warna-warni dan hiasan bertema "Nurul Ilmi" (Cahaya Ilmu) menciptakan atmosfer magis yang memukau setiap mata yang memandang.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor IIQ Jakarta, Prof. Dr. Hj. Nadjmatul Faizah, SH, M.Hum. yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menyeimbangkan intelektualitas dan kreativitas. "IIQ Fest adalah bukti bahwa Al-Qur'an tidak membatasi kreativitas, justru menjadi sumber inspirasi tak terbatas," ujarnya disambut gemuruh takbir dari hadirin. Malam itu semakin berkesan dengan penampilan istimewa Akademik Musik IIQ yang menyanyikan lagu-lagu religi dengan aransemen kontemporer, diiringi orkestra tradisional gambus dan rebana elektrik.

Puncak acara adalah Malam puncak IIQ Fest yang memperlihatkan bakat luar biasa para hafizh muda dari berbagai perguruan tinggi Islam se-Indonesia. Penampilan Siti Aisyah, mahasiswi IIQ asal Lombok, berhasil menyihir penonton saat melantunkan Surah Ar-Rahman dengan maqam Bayati yang mendayu-dayu. Tak kalah seru.

Malam ditutup dengan pemilihan Duta Kampus IIQ kepada mahasiswa berprestasi dan penampilan fireworks spektakuler yang membentuk ayat Al-Qur'an di langit Jakarta. "IIQ Fest membuktikan bahwa pendidikan agama bisa dikemas menarik tanpa kehilangan esensinya," ujar Amelia, mahasiswa semester 5 yang menjadi koordinator acara. Suasana haru dan bangga terasa ketika seluruh hadirin bersama-sama menyanyikan mars IIQ, mengukuhkan malam ini sebagai salah satu momen tak terlupakan dalam sejarah kampus

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir Berkepanjangan di Laba Lubu Kec. Malangke Luwu Utara Sulawesi Selatan

Gambar
Banjir yang melanda Desa Laba Lubu, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, telah berlangsung lebih dari dua pekan dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. Tinggi air di beberapa titik masih mencapai 1,5 meter, menyebabkan puluhan rumah terendam dan ratusan warga terisolasi. Kondisi ini memaksa banyak keluarga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, sementara akses transportasi darat ke desa tersebut masih terputus akibat jalan-jalan yang tergenang. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, banjir kali ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi sejak awal bulan ini, ditambah dengan meluapnya Sungai Rongkong yang menjadi saluran utama di wilayah tersebut. "Kami telah mendistribusikan bantuan darurat berupa makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan, tetapi kebutuhan warga masih jauh dari cukup," ujar Kepala BPBD Luwu Utara, Andi Baso. Warga setempat mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kami terpaksa m...
Baca selengkapnya

Tren "Kesenjangan Sosial" dengan Dialog Absurd Viral di TikTok, Satir Realita atau Sekadar Hiburan?

Gambar
Awal tahun 2025, jagat TikTok Indonesia diramaikan oleh tren video pendek yang dikenal sebagai "kesenjangan sosial dengan dialog absurd". Dalam tren ini, para kreator memparodikan percakapan sehari-hari yang tampak tidak nyambung namun menyiratkan perbedaan latar belakang sosial secara halus. Salah satu contoh video yang viral memperlihatkan dua orang berbincang, di mana satu bertanya, "Itu suara apa, di sana hujan ya?" yang dijawab santai, "Bukan, itu suara kipas." Dialog seperti ini menimbulkan efek komedi yang jenaka, sekaligus memunculkan interpretasi sosial yang lebih dalam. Tren ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memancing diskusi publik mengenai kesenjangan pemahaman antara kelompok masyarakat dengan latar sosial ekonomi berbeda. Beberapa warganet menilai tren ini sebagai bentuk satire cerdas yang merefleksikan realita hidup di Indonesia, terutama bagaimana persepsi terhadap situasi dan kondisi bisa sangat berbeda tergantung pada pengalaman hidu...
Baca selengkapnya

Safari Ramadhan Pondok Pesantren As'adiyah Belawa Baru: Menebar Kebersamaan di Bulan Suci Ramadhan

Gambar
Pondok Pesantren As'adiyah Belawa Baru kembali menggelar Safari Ramadhan, sebuah tradisi tahunan yang menyatukan santri, ustadz, dan masyarakat dalam serangkaian kegiatan dakwah dan sosial. Kegiatan yang berlangsung selama 20 hari ini menjangkau berbagai desa di sekitar pesantren, dengan tujuan memperkuat ukhuwah islamiyah dan berbagi kebahagiaan di bulan penuh berkah. Safari Ramadhan tahun ini diisi dengan beragam agenda, mulai dari dakwah keliling, santunan anak yatim, hingga buka puasa bersama. Para santri dan ustadz bergantian memberikan tausiyah di masjid-masjid desa, sambil membagikan paket sembako kepada keluarga kurang mampu. Salah satu momen paling dinantikan adalah buka puasa bersama yang digelar di lima titik berbeda, dengan menu spesial seperti sop konro dan nasi mandi khas pesantren. Menurut Gurutta Sulaeman Abdullah, Pimpinan Pesantren As'adiyah Belawa Baru, Safari Ramadhan bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari pendidikan langsung di masyarakat....
Baca selengkapnya