Firsta Yufi Amarta Putri Dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2025

 

Jakarta, 2 Mei 2025 — Firsta Yufi Amarta Putri, mahasiswi asal Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil meraih gelar bergengsi sebagai Puteri Indonesia 2025 dalam ajang yang digelar megah di Jakarta International Convention Center. Gadis berusia 23 tahun ini mengungguli 44 finalis dari seluruh provinsi di Indonesia berkat penampilannya yang memukau dan program advokasi sosial yang menyentuh hati banyak orang.

Firsta, yang akrab disapa Fia, dikenal memiliki latar belakang yang kuat dalam dunia pageant dan sosial. Sebelum menyandang gelar nasional ini, ia merupakan juara Raki Jawa Timur 2021, Wakil I Jebeng Banyuwangi 2019, dan juga pernah meraih gelar Putri Otonomi Pariwisata Indonesia 2023. Pada awal tahun ini, ia terpilih sebagai Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, yang membawanya ke panggung nasional.

Yang membuat Fia istimewa adalah program advokasi yang ia usung bertajuk “First Step Forward”. Program ini fokus pada pemberdayaan remaja perempuan berusia 12 hingga 21 tahun yang tumbuh tanpa kehadiran orang tua atau berasal dari keluarga yang orang tuanya berpisah. Melalui inisiatif ini, Fia memberikan sesi berbagi pengalaman, literasi keterampilan, serta pendampingan psikologis untuk membangun kepercayaan diri dan harapan masa depan generasi muda yang rentan.

Dalam ajang malam puncak Puteri Indonesia, Fia tidak hanya meraih gelar utama, tetapi juga mendapatkan penghargaan tambahan sebagai Puteri Indonesia Intelegensia 1 dan Best in Video Profil. Tema besar acara tahun ini, “Be Right, Be Bright”, selaras dengan semangat yang dibawa Fia dalam memperjuangkan isu kesehatan mental dan pemberdayaan perempuan.

Sebagai pemenang, Fia akan mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe 2025 dan membawa semangat perempuan Indonesia yang cerdas, berdaya, dan peduli terhadap sesama ke kancah internasional. Ia juga dijadwalkan untuk terlibat dalam sejumlah kegiatan diplomatik, termasuk pertemuan dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang sedang menjajaki kerja sama strategis dengan Indonesia di berbagai sektor.

Dengan latar belakang akademik di bidang manajemen dan pengalaman advokasi yang kuat, Firsta Yufi Amarta Putri dinilai sebagai sosok yang mewakili generasi muda Indonesia yang berani, inspiratif, dan penuh empati. Kehadirannya di panggung nasional dan internasional diharapkan mampu membawa perubahan positif, khususnya dalam isu kesehatan mental remaja dan pemberdayaan perempuan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir Berkepanjangan di Laba Lubu Kec. Malangke Luwu Utara Sulawesi Selatan

Gambar
Banjir yang melanda Desa Laba Lubu, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, telah berlangsung lebih dari dua pekan dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. Tinggi air di beberapa titik masih mencapai 1,5 meter, menyebabkan puluhan rumah terendam dan ratusan warga terisolasi. Kondisi ini memaksa banyak keluarga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, sementara akses transportasi darat ke desa tersebut masih terputus akibat jalan-jalan yang tergenang. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, banjir kali ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi sejak awal bulan ini, ditambah dengan meluapnya Sungai Rongkong yang menjadi saluran utama di wilayah tersebut. "Kami telah mendistribusikan bantuan darurat berupa makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan, tetapi kebutuhan warga masih jauh dari cukup," ujar Kepala BPBD Luwu Utara, Andi Baso. Warga setempat mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kami terpaksa m...
Baca selengkapnya

Tren "Kesenjangan Sosial" dengan Dialog Absurd Viral di TikTok, Satir Realita atau Sekadar Hiburan?

Gambar
Awal tahun 2025, jagat TikTok Indonesia diramaikan oleh tren video pendek yang dikenal sebagai "kesenjangan sosial dengan dialog absurd". Dalam tren ini, para kreator memparodikan percakapan sehari-hari yang tampak tidak nyambung namun menyiratkan perbedaan latar belakang sosial secara halus. Salah satu contoh video yang viral memperlihatkan dua orang berbincang, di mana satu bertanya, "Itu suara apa, di sana hujan ya?" yang dijawab santai, "Bukan, itu suara kipas." Dialog seperti ini menimbulkan efek komedi yang jenaka, sekaligus memunculkan interpretasi sosial yang lebih dalam. Tren ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memancing diskusi publik mengenai kesenjangan pemahaman antara kelompok masyarakat dengan latar sosial ekonomi berbeda. Beberapa warganet menilai tren ini sebagai bentuk satire cerdas yang merefleksikan realita hidup di Indonesia, terutama bagaimana persepsi terhadap situasi dan kondisi bisa sangat berbeda tergantung pada pengalaman hidu...
Baca selengkapnya

Safari Ramadhan Pondok Pesantren As'adiyah Belawa Baru: Menebar Kebersamaan di Bulan Suci Ramadhan

Gambar
Pondok Pesantren As'adiyah Belawa Baru kembali menggelar Safari Ramadhan, sebuah tradisi tahunan yang menyatukan santri, ustadz, dan masyarakat dalam serangkaian kegiatan dakwah dan sosial. Kegiatan yang berlangsung selama 20 hari ini menjangkau berbagai desa di sekitar pesantren, dengan tujuan memperkuat ukhuwah islamiyah dan berbagi kebahagiaan di bulan penuh berkah. Safari Ramadhan tahun ini diisi dengan beragam agenda, mulai dari dakwah keliling, santunan anak yatim, hingga buka puasa bersama. Para santri dan ustadz bergantian memberikan tausiyah di masjid-masjid desa, sambil membagikan paket sembako kepada keluarga kurang mampu. Salah satu momen paling dinantikan adalah buka puasa bersama yang digelar di lima titik berbeda, dengan menu spesial seperti sop konro dan nasi mandi khas pesantren. Menurut Gurutta Sulaeman Abdullah, Pimpinan Pesantren As'adiyah Belawa Baru, Safari Ramadhan bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari pendidikan langsung di masyarakat....
Baca selengkapnya