"Siswa SMA di Garut Ciptakan Aplikasi Deteksi Dini Stunting, Raih Penghargaan Internasional"

 Garut, Jawa Barat – Sebuah inovasi luar biasa datang dari tangan muda siswa SMA Negeri 1 Garut. Aditya Rahman (17) dan timnya berhasil mengembangkan aplikasi "StuntCare", sebuah platform digital yang mampu mendeteksi risiko stunting pada balita hanya melalui analisis foto wajah. Karya ini tidak hanya menyita perhatian di dalam negeri, tetapi juga membawa mereka meraih medali emas dalam International Science and Invention Fair (ISIF) 2024 di Bali, mengalahkan 500 peserta dari 30 negara.

Awalnya, Aditya terinspirasi setelah melihat kondisi balita di desanya yang banyak mengalami stunting tanpa disadari orang tua. "Di daerah terpencil, akses ke tenaga kesehatan dan alat diagnostik sangat terbatas. Saya ingin menciptakan solusi yang terjangkau," ujar remaja yang kini duduk di kelas 12 ini.

Cara Kerja Aplikasi:

  1. Orang tua mengunggah foto wajah anak (usia 0-5 tahun)

  2. AI menganalisis 27 titik anatomi wajah (jarak mata, bentuk rahang, dll)

  3. Sistem membandingkan dengan database 5.000 kasus stunting

  4. Hasil deteksi keluar dalam 3 menit dengan akurasi 89%

"Kami menggunakan algoritma machine learning yang dilatih dengan data dari Puskesmas Garut dan RS Hasan Sadikin," jelas Aditya. Yang lebih hebat lagi, aplikasi ini bisa bekerja offline dan sudah diujicobakan di 10 desa dengan hasil yang memuaskan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir Berkepanjangan di Laba Lubu Kec. Malangke Luwu Utara Sulawesi Selatan

Tren "Kesenjangan Sosial" dengan Dialog Absurd Viral di TikTok, Satir Realita atau Sekadar Hiburan?

Safari Ramadhan Pondok Pesantren As'adiyah Belawa Baru: Menebar Kebersamaan di Bulan Suci Ramadhan