Banjir Berkepanjangan di Laba Lubu Kec. Malangke Luwu Utara Sulawesi Selatan

Banjir yang melanda Desa Laba Lubu, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, telah berlangsung lebih dari dua pekan dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. Tinggi air di beberapa titik masih mencapai 1,5 meter, menyebabkan puluhan rumah terendam dan ratusan warga terisolasi. Kondisi ini memaksa banyak keluarga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, sementara akses transportasi darat ke desa tersebut masih terputus akibat jalan-jalan yang tergenang.



Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, banjir kali ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi sejak awal bulan ini, ditambah dengan meluapnya Sungai Rongkong yang menjadi saluran utama di wilayah tersebut. "Kami telah mendistribusikan bantuan darurat berupa makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan, tetapi kebutuhan warga masih jauh dari cukup," ujar Kepala BPBD Luwu Utara, Andi Baso.

Warga setempat mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Kami terpaksa menggunakan perahu dan juga kendaraan yang tersedia untuk beraktivitas. Persediaan makanan mulai menipis dan anak-anak kesulitan berangkat sekolah karena jalan terendam," keluh Samsuddin, salah seorang warga yang rumahnya terendam banjir. Selain itu, warga juga khawatir akan potensi wabah penyakit seperti diare dan demam berdarah yang biasanya muncul pasca banjir.

Pemerintah setempat telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani situasi darurat ini. Tim medis dikerahkan untuk memeriksa kesehatan warga, sementara relawan dari organisasi masyarakat terus mendistribusikan bantuan. Namun, upaya penanganan masih terkendala oleh luasnya wilayah terdampak dan terbatasnya akses menuju lokasi.


Banjir di Laba Lubu bukan kali pertama terjadi, Tapi kurang lebih 16 bulan,Warga berharap pemerintah bisa memberikan solusi jangka panjang, seperti normalisasi sungai dan pembangunan tanggul yang lebih kokoh, untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan. Sementara itu, bantuan dari berbagai pihak masih sangat dibutuhkan untuk membantu warga bertahan di tengah situasi sulit ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tren "Kesenjangan Sosial" dengan Dialog Absurd Viral di TikTok, Satir Realita atau Sekadar Hiburan?

Safari Ramadhan Pondok Pesantren As'adiyah Belawa Baru: Menebar Kebersamaan di Bulan Suci Ramadhan