Tren "Kesenjangan Sosial" dengan Dialog Absurd Viral di TikTok, Satir Realita atau Sekadar Hiburan?
Awal tahun 2025, jagat TikTok Indonesia diramaikan oleh tren video pendek yang dikenal sebagai "kesenjangan sosial dengan dialog absurd". Dalam tren ini, para kreator memparodikan percakapan sehari-hari yang tampak tidak nyambung namun menyiratkan perbedaan latar belakang sosial secara halus. Salah satu contoh video yang viral memperlihatkan dua orang berbincang, di mana satu bertanya, "Itu suara apa, di sana hujan ya?" yang dijawab santai, "Bukan, itu suara kipas." Dialog seperti ini menimbulkan efek komedi yang jenaka, sekaligus memunculkan interpretasi sosial yang lebih dalam.
Tren ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memancing diskusi publik mengenai kesenjangan pemahaman antara kelompok masyarakat dengan latar sosial ekonomi berbeda. Beberapa warganet menilai tren ini sebagai bentuk satire cerdas yang merefleksikan realita hidup di Indonesia, terutama bagaimana persepsi terhadap situasi dan kondisi bisa sangat berbeda tergantung pada pengalaman hidup. Namun, ada pula yang menganggap tren ini sebagai strategi "kesengajaan sosial", di mana pembuat konten secara sadar menciptakan keanehan atau ketimpangan untuk menarik perhatian dan mendulang viralitas.
Fenomena ini membuktikan bahwa konten sederhana sekalipun bisa menjadi viral jika menyentuh aspek sosial yang dirasakan banyak orang. Kombinasi antara humor, absurditas, dan kritik sosial membuat tren ini digemari lintas usia. Namun demikian, penting juga untuk mempertimbangkan etika dan sensitivitas saat menyajikan isu-isu sosial dalam format hiburan, agar pesan yang ingin disampaikan tidak bias atau justru memperkuat stereotip negatif.
Dengan kecepatan arus informasi di media sosial seperti TikTok, tren seperti ini bisa menjadi alat reflektif sekaligus edukatif jika dikemas dengan cermat. Tak heran jika tren "kesenjangan sosial" menjadi salah satu topik terpopuler yang mewarnai konten digital Indonesia di awal 2025.
Komentar
Posting Komentar