Musyawarah Tahunan Persaudaraan Mahasiswa Bugis Makassar (PMBM) 2025"
Prinsip kebersamaan dan harga diri masyarakat Bugis-Makassar itu terasa kental sepanjang acara Musyawarah Tahunan Persaudaraan Mahasiswa Bugis Makassar (PMBM) 2025, yang digelar di Villa Griya Dakwah Muhammadiyah, Kamis (29/5/2025). Acara ini menjadi momen penting bagi keluarga besar PMBM untuk mengevaluasi program sekaligus merancang strategi baru dalam menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi.
Musyawarah yang dihadiri oleh 75 anggota aktif dari Universitas PTIQ Jakarta dan IIQ Jakarta ini dibuka dengan pembacaan Lontara’ Ugi (naskah tradisional Bugis) oleh Dr. Andi Muhammad Baso, S.S., M.Hum., sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan warisan leluhur.
"Kita harus menjadi generasi yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga mengakar kuat pada budaya," tegasnya dalam sambutan pembuka.
Acara inti berupa diskusi panel terbagi dalam tiga sesi utama:
1. Evaluasi Program 2024 – Dipimpin oleh Ketua PMBM 2024, Ryan Aditya, yang memaparkan capaian seperti "Beasiswa Adat" dan "Festival Budaya Pangkep".
2. Penyusunan Rencana Kerja 2025 – Anggota menyepakati fokus pada pelatihan kepemimpinan dan digitalisasi konten budaya.
3. Pemilihan Ketua Baru – Muhammad Rezky Yusuf, mahasiswa PTIQ Jakarta, terpilih secara aklamasi untuk memimpin periode depan.
Tak kalah seru, sesi "Sipakalebbi" (saling menghargai) menjadi puncak acara di mana seluruh anggota saling memberikan masukan secara terbuka namun penuh kekeluargaan. "Inilah keindahan musyawarah ala kita; berbeda pendapat tapi tetap satu tujuan," ujar Siti Aisyah, anggota dari Organisasi Daerah Kompaq.
Acara ditutup dengan doa bersama "Appasengeng" dan makan siang hidangan khas "Kapurung" serta "Songkolo Bagadang". "Musyawarah ini bukan akhir, tapi awal kerja keras kita," pungkas Shylma penuh semangat.
Dengan komitmen baru, PMBM siap menjawab tantangan sebagai garda depan pelestari budaya Bugis-Makassar di dunia pendidikan
Komentar
Posting Komentar