"Kisah Pilu Pria Ini Beli iPhone Rp30 Juta Tapi Cuma Dapat Kotaknya: Modus Penipuan Online yang Kian Canggih"
Arif Maulana (28), seorang karyawan swasta di Jakarta, tak menyangka akan menjadi korban penipuan online yang begitu licik. Dengan penuh harap, ia membeli iPhone 15 Pro Max seharga Rp30 juta melalui sebuah marketplace ternama yang selama ini ia percaya. Namun, saat paket tiba, yang ia temukan hanyalah sebuah kotak iPhone kosong berisi batu sebagai pemberat. "Saya sampai tidak bisa tidur seminggu. Uang itu tabungan setahun lebih untuk upgrade HP," ujarnya dengan suara bergetar. Kasus Arif bukanlah yang pertama - data Polri mencatat lonjakan 75% kasus serupa sepanjang 2024, dengan modus yang semakin sulit dideteksi.
Yang membuat kasus ini istimewa adalah kecanggihan modus yang digunakan pelaku. Mereka membajak akun penjual berpengalaman dengan rating tinggi, menawarkan harga 20% lebih murah dari pasaran, bahkan menyertakan bukti pengiriman palsu berupa screenshot resi yang telah dimanipulasi. "Pelaku sangat profesional. Mereka bisa meniru gaya komunikasi penjual asli," jelas AKP Rudi Hartono dari Direktorat Cyber Crime Polri. Arif mengaku sempat ragu, namun tergiur oleh penawaran diskon besar-besaran dan testimoni palsu yang sengaja dipasang pelaku.
Pakar keamanan digital, Dr. Anita Siregar, menjelaskan bahwa penipuan semacam ini memanfaatkan kerentanan psikologis korban. "Momen diskon besar dan rasa urgensi yang diciptakan pelaku membuat korban mengabaikan prosedur keamanan standar," paparnya. Ia menyarankan untuk selalu melakukan video call verifikasi dengan penjual dan menggunakan fitur rekening bersama yang disediakan marketplace.
Kini, Arif bersama puluhan korban lainnya sedang berjuang melaporkan kasus ini ke pihak berwenang. Sementara itu, marketplace terkait telah memblokir ratusan akun mencurigakan dan mulai menerapkan sistem verifikasi biometrik untuk penjual baru. Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pecinta belanja online di era digital yang kian kompleks.
Komentar
Posting Komentar